Bayangkan dengan segala macam masalah di kantor,
dengan anak-anak, isteri , saudara, mertua, ortu,
organisasi dan sebagainya lalu kita keluar rumah,
bertemu dan menyapa orang harapannya kita menyapa
tersebut inginnya sejenak melupakan masalah yang ada
pada kita namun apa yang terjadi orang tersebut malah
mengutarakan masalahnya kepada kita, orang pertama,
kedua dan seterusnya sama ingin diperhatikan oleh kita
padahal masalah pribadi kita pun masih belum cair,
alih-alih bisa mencairkan masalah orang lain dengan
senyum dan keramahan pula ARE U STRONG ENOUGH?.
Nabi Ibrahim AS di dalam Al Quran disamakan dengan
sekaliber sekelompok orang (umat) Innal Ibrahima kana
ummah..seorang disamakan dengan sekelompok orang
adalah hal yg luar biasa.
Pemimpin itu bila meminjam bahasa Aa gym adalah
seseorang yang dalam waktu 24 jam beres mengurusi
dirinya, keluarganya, organisasinya, masyarakatnya,
dan lebih luas lagi.....jangan- jangan untuk kita dalam
mengurus diri kita sendiri saja belum beres...:-)
meminjam bahasa seorang ustadz, bahwasanya pemimpin
adalah seseorang yang sanggup mencairkan
masalah-masalah pelik dengan tenang ramah dan pasti
ibaratnya sambil uncang-uncang kaki dan menyurumput
secangkir kopi..
Seluruh sendi kehidupan Rasullullah adalah
kepemimpinan sejati..pada usianya yang 25 Tahun beliau
telah memiliki segudang prestasi, pengalaman hidup
yang sangat dahsyat. menjadi CE0 perusahaan
konglomerasi Khadijah ra ,pengalaman perdagangan
internasional, diplomasi antar suku2 yang bertikai,
militer terlibat langsung di dalam pertempuran.
Tanpa perlu berambisi menjadi pemimpin marilah kita
pimpin diri dan keluarga masing masing. Jika saatnya
kita mampu mengendalikan amanah dari tingkat yang
paling kecil tsb maka amanah lain yg lbh tinggi akan
muncul dengan sendirinya.. .Wallahu A'lam
Medan aplikasi seorang pemimpin adalah di dunia nyata,
sekuat apa, setepat apa, sebenar apa, ia mampu
mangatasi masalah-masalah yang ada,yang terjadi
benar-benar di lapangan. (Entah itu lingkup pribadi,
keluarga,organisasi /perusahaan, masyarakat luas,dsb).
Rasullulah Saw pernah berpesan kepada salah seorang
sahabat agar ia jangan menjadi pemimpin karena ia
adalah seorang yg lemah. Alangkah mulianya jika setiap
kita mengetahui kualitas diri .Wallahu A'lam
WassalamFrom: Lintang Nurina Maharani
dengan anak-anak, isteri , saudara, mertua, ortu,
organisasi dan sebagainya lalu kita keluar rumah,
bertemu dan menyapa orang harapannya kita menyapa
tersebut inginnya sejenak melupakan masalah yang ada
pada kita namun apa yang terjadi orang tersebut malah
mengutarakan masalahnya kepada kita, orang pertama,
kedua dan seterusnya sama ingin diperhatikan oleh kita
padahal masalah pribadi kita pun masih belum cair,
alih-alih bisa mencairkan masalah orang lain dengan
senyum dan keramahan pula ARE U STRONG ENOUGH?.
Nabi Ibrahim AS di dalam Al Quran disamakan dengan
sekaliber sekelompok orang (umat) Innal Ibrahima kana
ummah..seorang disamakan dengan sekelompok orang
adalah hal yg luar biasa.
Pemimpin itu bila meminjam bahasa Aa gym adalah
seseorang yang dalam waktu 24 jam beres mengurusi
dirinya, keluarganya, organisasinya, masyarakatnya,
dan lebih luas lagi.....jangan- jangan untuk kita dalam
mengurus diri kita sendiri saja belum beres...:-)
meminjam bahasa seorang ustadz, bahwasanya pemimpin
adalah seseorang yang sanggup mencairkan
masalah-masalah pelik dengan tenang ramah dan pasti
ibaratnya sambil uncang-uncang kaki dan menyurumput
secangkir kopi..
Seluruh sendi kehidupan Rasullullah adalah
kepemimpinan sejati..pada usianya yang 25 Tahun beliau
telah memiliki segudang prestasi, pengalaman hidup
yang sangat dahsyat. menjadi CE0 perusahaan
konglomerasi Khadijah ra ,pengalaman perdagangan
internasional, diplomasi antar suku2 yang bertikai,
militer terlibat langsung di dalam pertempuran.
Tanpa perlu berambisi menjadi pemimpin marilah kita
pimpin diri dan keluarga masing masing. Jika saatnya
kita mampu mengendalikan amanah dari tingkat yang
paling kecil tsb maka amanah lain yg lbh tinggi akan
muncul dengan sendirinya.. .Wallahu A'lam
Medan aplikasi seorang pemimpin adalah di dunia nyata,
sekuat apa, setepat apa, sebenar apa, ia mampu
mangatasi masalah-masalah yang ada,yang terjadi
benar-benar di lapangan. (Entah itu lingkup pribadi,
keluarga,organisasi /perusahaan, masyarakat luas,dsb).
Rasullulah Saw pernah berpesan kepada salah seorang
sahabat agar ia jangan menjadi pemimpin karena ia
adalah seorang yg lemah. Alangkah mulianya jika setiap
kita mengetahui kualitas diri .Wallahu A'lam
WassalamFrom: Lintang Nurina Maharani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar